Kabupaten Barru dahulu sebelum terbentuk adalah sebuah kerajaan yang yang sangat berpengaruh di antara kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan bahkan kerajaan yang ada di nusantara diantaranya Kerajaan Tanete, Kerajaan Berru, Kerajaan Balusu dan Kerajaan Nepo. dalam perjalanan sejarah kerajaan di atas, masing-masing pernah memiliki puncak kejayaan dan pengaruh politik yang sangat kuat di nusantara juga memiliki sistem pemerintahan yang berbeda dengan Kerajaan Lain, diantaranya Raja We Tenri Leleang pernah menjadi raja Tanete sekaligus menjadi Datu Luwu, bahkan kerajaan-kerajaan yang ada di Malaysia dibangun oleh keturunan raja Tanete yaitu La Patau. Masa Perjalanan sejarah Tanete pada masa pemerintahan Ratna Kencana Colli Pujie berhasil mengumpulkan dan menyusun ulang Naska I La Galigo yang merupakan naskah terpanjang di dunia yang sekarang tersimpan di Museum Laiden Belanda. I Baego adalah keturunan kerajaan Berru yang memiliki dua orang anak, dalam tahun yang sama anak pertama menjadi raja Bone dan anak ke-2 menjadi Raja di Gowa. La Bongo atau dikenal dengan Arung 40 (raja Nepo) sangat dikenal pada masanya karena memiliki sistem pemerintahan yang berbeda dengan kerajaan lain, dalam pemerintahannya dikendalikan oleh 40 raja yang masing-masing kedudukan dan kewenanganya sama.
Dimasa pemerintahan Belanda dibentuk Pemerintahan Sipil Belanda dimana wilayah Kerajaan Berru, Tanete dan Soppeng Riaja dimasukkan dalam wilayah ONDER AFDELLING BARRU, yang bernaung dibawah AFDELLING PARE PARE sebagai kepala Pemerintahan Onder Afdelling diangkat seorang control Belanda yang berkedudukan di Barru, sedangkan ketiga bekas kerajaan tersebut diberi status sebagai Self Bestuur (Pemerintahan Kerajaan Sendiri) yang mempunyai hak otonom untuk menyelenggarakan Pemerintahan sehari-hari baik terhadap eksekutif maupun dibidang yudikatif.
Dari sejarahnya, sebelum menjadi daerah-daerah Swapraja pada permulaan Kemerdekaan Bangsa Indonesia, keempat wilayah Swapraja ini merupakan 4 bekas Selfbestuur didalam Afdeling Pare-Pare masing-masing:
- Bekas Selbesteuur Mallusetasi yang daerahnya sekarang menjadi kecamatan Mallusetasi dengan Ibu Kota Palanro. Adalah penggabungan bekas-bekas Kerajaan Lili dibawah kekuasan Kerajaan Ajattapareng oleh Belanda sebagai Selfbestuur, ialah Kerajaan Lili Bojo dan Lili Nepo.
- Bekas selfbestuur Soppeng Riaja yang merupakan penggabungan 4 Kerajaan Lili dibawah bekas Kerajaan Soppeng (Sekarang Kabupaten Soppeng) Sebagai Satu Selfbestuur, ialah bekas Kerajaan Lili Siddo, Lili Kiru-Kiru, Lili Ajakkang, dan lili Balusu.
- Bekas Selfbestuur Barru yang sekarang menjadi Kecamatan Barru dengan lbu Kotanya Sumpang Binangae yang sejak semula memang merupakan suatu bekas kerajaan kecil yang berdiri sendiri.
- Bekas Selbestuur Tanete dengan pusat Pemerintahannya di Pancana daerahnya sekarang menjadi 3 Kecamatan masing-masing Kecamatan Tanete Rilau, Kecamatan Tanete Riaja, Kecamatan Pujananting.
Seiring dengan perjalanan waktu,maka pada tanggal 20 Pebruari 1960 merupakan tongkak sejarah yang menandai awal kelahiran Kabupaten Daerah TK.II Barru dengan Ibukota Barru berdasarkan Undang-Undang Nomor 229 tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tk. II di Sulawesi Selatan. Kabupaten Barru terbagi dalam 7 Kecamatan dan 54 Desa/Kelurahan. Sebelum dibentuk sebagai suatu Daerah Otonom berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959 pada tahun 1961, Daerah ini terdiri dari 4 Wilayah Swapraja didalam kewedanaan Barru Kabupaten Pare-Pare lama, masing-masing Swapraja Barru Swapraja Tanete, Swapraja Soppeng Riaja dan bekas Swapraja Mallusetasi, Ibu Kota Kabupaten Barru sekarang bertempat di bekas ibu Kota Kewedanaan Barru. Kabupaten Barru yang dikenal dengan motto HIBRIDA ( Hijau,Bersih,Asri dan Indah) adalah salah satu Kabupaten yang terletak dipesisir Pantai Barat Propinsi Sulawesi Selatan dengan garis pantai sekitar 78 Km.Secara Geografis terletak diantara Koordinat 4’0.5’35” lintang selatan dan 199’35” – 119’49’16” Bujur Timur dengan luas wilayah 1.174,72 Km2 (117.472 Ha) dan berada kurang lebih 102 Km sebelah utara Kota Makassar Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan, yang dapat ditempuh melalui perjalanan darat kurang lebih 2,5 jam .Kabupaten Barru secara Administratif terbagi atas 7 kecamatan, 14 Kelurahan dan 40 Desa sebagaimana pada tabel dibawah yang mempunyai batas – batas wilayah : Sebelah Utara dengan Kota Pare-Pare dan Kabupaten Sidrap Sebelah Timur dengan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Sebelah Barat dengan selat Makassar. Kabupaten Barru terletak pada jalan Trans Sulawesi dan merupakan daerah lintas Wisata yang terletak antara Kota Makassar dan Kota Pare-Pare menuju Kabupaten Tana Toraja sebagai daerah tujuan wisata dari Mancanegara. Kabupaten Barru mempunyai ketinggian antara 0-1.700 meter diatas permukaan laut dengan bentuk permukaan sebahagian besar daerah kemiringan,berbukit hingga bergunung-gunung dan sebahagian lainnya merupakan daerah datar hinggi landai. Di Kabupaten Barru terdapat seluas 71,79 % wilayah ( 84.340 Ha) dengan tipe iklim C yakni mempunyai bulan basah berturut-turut 5-6 bulan (Oktober – Maret) dan bulan Kering berturut-turut kurang dari 2 bulan (April – September). Total hujan selama setahun di Kabupaten Barru sebanyak 113 hari dengan jumlah curah hujan sebesar 5.252 mm.Curah hujan di kabupaten Barru berdasarkan hari hujan terbanyak pada bulan Desember – Januari dengan jumlah curah hujan 1.335 mm dan 1.138 mm sedangkan hari hujan masing-masing 2 hari dengan jumlah curah hujan masing- masing 104 mm dan 17 mm.
KECAMATAN DESA/KELURAHAN
KECAMATAN TANETE RIAJA Km2 Ha -1 -2 -3 -4 -5
1. MATTIROWALIE 26,42 2.642 02.
2. HARAPAN 53,10 5.31 03.
3. LOMPO RIAJA 20,89 2.089 04.
4. LIBURENG 20,24 2.024 05.
5. KADING 22,69 2.269 06.
6. LOMPO TENGAH 13,32 1.332 07.
7. LEMPANG 17,63 1.763
JUMLAH 174,29 17.429 2
KECAMATAN TANETE RILAU
01. LASITAE 7,70 770
02. PANCANA 9,20 920
03. LALABATA 12,00 1.2
04. CORAWALI 7,92 792
05. PAO – PAO 9,30 930
06. TELLUMPANUA 6,65 665
07. LALOLANG 2,05 205
08. TANETE 4,10 410
09. LIPUKASI 15,44 1.554
10. GARESSI 4,81 481
JUMLAH 79,17 7.917 3
KECAMATAN B A R R U
01 SUMPANG BINANGAE 1,80 180
02. COPPO 26,83 2.683
03 TUWUNG 12,35 1.235
04. ANABANUA 20,00 2
05. PALAKKA 36,33 3.633
06. GALUNG 28,52 2.852
07. TOMPO 34,86 3.486
08. SEPEE 16,47 1.647
09. MANGEMPANG 13,80 1.38
10. SIAWUNG 8,36 836
JUMLAH 199,32 19.932
KECAMATAN SOPPENG RIAJA
01.AJAKKANG 23,00 2.3
02. PACCEKKE 24,55 2.455
03. KIRU-KIRU 7,02 702
04. MANGKOSO 2,63 263
05. LAWALLU 6,10 610
06. SIDDO 8,80 880
07. BATUPUTE 6,80 680
JUMLAH 78,90 7.89 5
KECAMATAN MALLUSETASI
01. CILELLANG 13,85 1.385
02. MANUBA 36,88 3.688
03. NEPO 94,65 9.465
04.PALANRO 4,50 450
05.MALLAWA 7,50 750
06. KUPA 20,23 1.023
07. BOJO 20,37 2.037
08. BOJO BARU 18,60 1.86
JUMLAH 216,58 21.658
KECAMATAN PUJANANTING
01. BULO- BULO 37,08 3.708
02. GATTARENG 49,60 4.96
03. PUJANANTING 77,88 7.788
04. JANGAN – JANGAN 40,75 4.075
05. PATAPPA 77,95 7.795
06. BACU – BACU 31,00 3
JUMLAH 314,26 31.426 7
KECAMATAN B A L U S U
01. BINUANG 8,36 836
02. MADELLO 11,69 1.169
03. TAKKALASI 13,80 1.38
04. KAMIRI 47,35 4.735
05. BALUSU 22,75 2.275
06. LAMPOKO 8,25 825
JUMLAH 112,20 11.22
JUMLAH TOTAL 1.174,72 117.472